Sunday 30 October 2016

Menjaga diri untuk menjadi orang yang lebih baik

Menjaga Image ( Jaim/ sok ‘alim )
Dengan Perubahan Diri


Perilaku baik yang kita lakukan akan selalu ditunggu-tunggu oleh semua orang. Perbuatan baik tidak hanya membuat baik diri kita sendiri tetapi juga membuat baik orang lain. Terkadang ke khilafan yang ada pada diri kita yang meliputi rasa sombong dan suka merendahkan orang lain tidak dapat kita sadari .

            Orang yang terlihat sok ‘alim terkadang tidak sesuai dengan perilakunya. Misalnya saat ini banyak sekali perempuan yang memakai jilbab tetapi perilakunya masih tidak baik.

Cara-cara menghindari kemunafikan:
1.     Jangan suka menjelek-jelekkan orang lain , karena kita belum tentu lebih baik dari mereka.
2.     Apa yang kita pikirkan harus sama atau sejalan dengan apa yang kita ucapkan ataupun lakukan.
3.     Senantiasa untuk selalu berfikiran positif kepada seseorang atau selalu ber-khusnudzan kepada orang lain.
4.     Selalu berkata jujur tanpa ada yang disembunyikan.

Untuk melakukan sebuah perubahan kita harus memiliki guru yang dapat kita tiru, dan guru tersebut haruslah dapat memberikan contoh yang baik kepada kita. Ketika ada seseorang  yang berubah demi kebaikan , maka orang sekitarnya harus mendukung dan membantu. Perubahan harus ada patokan atau pembimbingnya, jika tidak ada maka setanlah gurunya. Perubahan harus harus dilakukan secara bertahap. Agama islam telah mengajarkan untuk belajar secara bertahap karena kalau secara langsung maka orang yang menerimanya tidak siap , dan apabila dipaksakan akan menimbulkan sesuatu yang kurang baik.

Menyikapi orang yang sok ‘alim (jaim), dengan cara tutup mata , tutup telinga ,dan tutup mulut. Maksudnya dengan pura-pura tidak melihatnya, karena apa yang ia lakukan dapat menyakiti hati kita. Dengan pura-pura tidak mendengarnya, karena itu akan membuat kita seperti tidak punya cermin di rumah,dan kita menganggapnya sebagai cermin kita, walaupun itu belum tentu baik. Selalu menutup mulut, karena apabila kita tidak dapat menjaga perkataan kita maka dapat membuat sakit hati orang tersebut,dan akan menambah dosa bagi diri kita sendiri ( menggunjing).

Ketika ada orang yang menyampaikan kebaikan, janganlah kita melihat siapa orang yang menyampaikan , tetapilihatlah apa yang di sampaikan. Kebaikan yang kita lakukan akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat nanti.

Banyak hal yang dapat kita contoh dari anak kecil ,misalnya anak dapat membedakan baik dan buruk, walaupun belum terlalu sempurna. Dan anak akan selalu berkata jujur (tidak akan munafik), karena ia masih suci.

Iman disimpan di hati, dan hati terkadang terbolak-balik, dan menyebabkan seseorang untuk berubah. Faktor-faktor yang menyebabkan orang berubah yaitu, karena faktor lingkungan,orang lain, ataupun diri sendiri.


“Seseorang yang mengingatkan belum tentu orang yang melakukan . Dan apa yang keluar bari mulut kita akan dicatat oleh malaikat, dan dimintai pertnggung jawabanya oleh Allah. Berkatalah yang baik , apabila tidak bisa berkata baik lebih baik diam. Karena mulutmu adalah harimaumu. Puasa adalah salah satu cara untuk menjaga perkataan dan tubuh kita dari hal-hal yang tidak baik. Ketika kita ingin menasihati orang lain maka kita harus melihat kemampuan kita terlebih dahulu, jangan sampai kita menjadi lentera orang lain akan tetapi kita sendiri terbakar.”

No comments:

Post a Comment

Translate