Menjaga Image
( Jaim/ sok ‘alim )
Dengan
Perubahan Diri
Perilaku baik yang kita lakukan
akan selalu ditunggu-tunggu oleh semua orang. Perbuatan baik tidak hanya
membuat baik diri kita sendiri tetapi juga membuat baik orang lain. Terkadang
ke khilafan yang ada pada diri kita yang meliputi rasa sombong dan suka
merendahkan orang lain tidak dapat kita sadari .
Orang yang terlihat sok ‘alim
terkadang tidak sesuai dengan perilakunya. Misalnya saat ini banyak sekali
perempuan yang memakai jilbab tetapi perilakunya masih tidak baik.
Cara-cara menghindari kemunafikan:
1.
Jangan suka menjelek-jelekkan orang
lain , karena kita belum tentu lebih baik dari mereka.
2.
Apa yang kita pikirkan harus sama
atau sejalan dengan apa yang kita ucapkan ataupun lakukan.
3.
Senantiasa untuk selalu berfikiran
positif kepada seseorang atau selalu ber-khusnudzan kepada orang lain.
4.
Selalu berkata jujur tanpa ada yang
disembunyikan.
Untuk melakukan sebuah
perubahan kita harus memiliki guru yang dapat kita tiru, dan guru tersebut
haruslah dapat memberikan contoh yang baik kepada kita. Ketika ada
seseorang yang berubah demi kebaikan ,
maka orang sekitarnya harus mendukung dan membantu. Perubahan harus ada patokan
atau pembimbingnya, jika tidak ada maka setanlah gurunya. Perubahan harus harus
dilakukan secara bertahap. Agama islam telah mengajarkan untuk belajar secara
bertahap karena kalau secara langsung maka orang yang menerimanya tidak siap ,
dan apabila dipaksakan akan menimbulkan sesuatu yang kurang baik.
Menyikapi orang yang sok ‘alim
(jaim), dengan cara tutup mata , tutup telinga ,dan tutup mulut. Maksudnya dengan
pura-pura tidak melihatnya, karena apa yang ia lakukan dapat menyakiti hati
kita. Dengan pura-pura tidak mendengarnya, karena itu akan membuat kita seperti
tidak punya cermin di rumah,dan kita menganggapnya sebagai cermin kita,
walaupun itu belum tentu baik. Selalu menutup mulut, karena apabila kita tidak
dapat menjaga perkataan kita maka dapat membuat sakit hati orang tersebut,dan
akan menambah dosa bagi diri kita sendiri ( menggunjing).
Ketika ada orang yang
menyampaikan kebaikan, janganlah kita melihat siapa orang yang menyampaikan ,
tetapilihatlah apa yang di sampaikan. Kebaikan yang kita lakukan akan dimintai
pertanggungjawabannya di akhirat nanti.
Banyak hal yang dapat kita
contoh dari anak kecil ,misalnya anak dapat membedakan baik dan buruk, walaupun
belum terlalu sempurna. Dan anak akan selalu berkata jujur (tidak akan
munafik), karena ia masih suci.
Iman disimpan di hati, dan
hati terkadang terbolak-balik, dan menyebabkan seseorang untuk berubah. Faktor-faktor
yang menyebabkan orang berubah yaitu, karena faktor lingkungan,orang lain,
ataupun diri sendiri.
“Seseorang yang mengingatkan
belum tentu orang yang melakukan . Dan apa yang keluar bari mulut kita akan
dicatat oleh malaikat, dan dimintai pertnggung jawabanya oleh Allah. Berkatalah
yang baik , apabila tidak bisa berkata baik lebih baik diam. Karena mulutmu
adalah harimaumu. Puasa adalah salah satu cara untuk menjaga perkataan dan
tubuh kita dari hal-hal yang tidak baik. Ketika kita ingin menasihati orang
lain maka kita harus melihat kemampuan kita terlebih dahulu, jangan sampai kita
menjadi lentera orang lain akan tetapi kita sendiri terbakar.”
No comments:
Post a Comment